Advanced Mikrotik Training Routing (MTCRE)
Static Route & Policy Route
Router Network merupakan Pengaturan jalur antar network segment
berdasarkan IP Address tujuan (atau juga asal), pada OSI layer Network.
Connected Routes
Dibuat secara otomatis setiap kali kita menambahkan sebuah IP Address
pada interface yang valid (interface yang aktif).
Jika
terdapat dua buah IP Address yang berasal dari subnet yang sama pada
sebuah interface, hanya akan ada 1 connected route. Jangan menempatkan
dua ip address dari subnet yang sama pada dua interface yang berbeda,
karena akan membingungkan tabel dan logika routing di router.
Tipe routing
• Static Routes
static routes adalah informasi routing yang dibuat secara manual oleh
user untuk mengatur ke arah mana trafik tertentu akan disalurkan.
Default route adalah salah satu contoh static routes.
• Dynamic Routes
Dynamic routes yang akan dibuat secara otomatis saat menambahkan IP
Address pada interface. Informasi routing yang didapat dari protokol routing dinamik seperti
RIP, OSPF, dan BGP.
Konsep Dasar Routing Untuk pemilihan routing, router akan memilih berdasarkan:
• Rule routing yang paling spesifik tujuannya
Contoh: destination 192.168.0.128/26 lebih spesific dari 192.168.0.0/24
• Distance Router akan memilih yang distance nya paling kecil l
• Round robin (random)
Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi
protocol TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router.
Selain
IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan masih ada beberapa jenis
router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah jaringan
yang memiliki banyak router IP.
Router
dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah
jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk
membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk
meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Router juga
kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan
media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya
selain ia dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga
mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda
arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring.
Router
juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan
telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital
Subscriber Line (DSL). Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke
sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai
access server. Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan
jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router.
Router-router
jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan
penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket
tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki
fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router.
Router umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara
broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu
memperlambat kinerja jaringan.
Static Route & Policy Route
Lakukanlah terlebih dahulu!!!
Ubahlah nama Router System Identity menjadi : “NAMA ANDA”
Aktifkan neighbor interface pada WLAN1
Buatlah username baru dan berilah
password (group full)
Proteksilah user Admin (tanpa password)
hanya bisa diakses dari 10.10.10.30/31 (grup full)
Buatlah user “demo” dengan grup read
[LAB-1] System Identity:Aktifkan semua interface
[LAB-2] Activate Neighbour Protocol :Aktifkan Neighbour Protocol pada wlan1
[LAB-3] User Configuration
[LAB-4] Konfigurasi Dasar
IP CONFIGURATION
Routerboard Setting :
Routerboard Setting :
· WAN IP : 10.10.10.x/24
· Gateway : 10.10.10.100
· LAN IP : 192.168.x.1/24
· DNS : 10.100.100.1
· Services: Src-NAT and DNS Server
Laptop Setting
· IP Address : 192.168.x.2/24
· Gateway : 192.168.x.1
· DNS : 192.168.x.1
Routed Network
Pengaturan jalur antar network segment berdasarkan IP Address tujuan (atau juga asal),
pada OSI layer Network. Tiap network segment biasanya memiliki subnet network (IP Address) yang berbeda-beda.
pada OSI layer Network. Tiap network segment biasanya memiliki subnet network (IP Address) yang berbeda-beda.
ROUTING
Tipe Informasi Routing
MikroTik RouterOS tipe routing sbb:
1. Synamic routes
yang akan dibuat secara otomatis:
• saat menambahkan IP Address pada interface
• informasi routing yang didapat dari protokol routing dinamik seperti RIP, OSPF, dan
BGP.
2. Static routes adalah informasi routing yang dibuat secara manual oleh user untuk mengatur ke arah mana trafik tertentu akan disalurkan. Default route adalah salah satu contoh static routes.
Parameter Dasar Routing
1. Destination
2. Gateway
3. Pref Source
4. Distance
[LAB-5] P2P Addressing
2. Static routes adalah informasi routing yang dibuat secara manual oleh user untuk mengatur ke arah mana trafik tertentu akan disalurkan. Default route adalah salah satu contoh static routes.
Parameter Dasar Routing
1. Destination
2. Gateway
3. Pref Source
4. Distance
[LAB-5] P2P Addressing
[LAB-7] Static Route (Fail Over)
[LAB-8] Routing – Scope
Routing Type
Kita bisa melakukan blok untuk dst-address tertentu menggunakan static route :
1. Blackhole
2.Prohibit
3.Uncreachable
Ketiga tipe di atas tidak membutuhkan IP Address gateway
[LAB-9] Pref-Source
[LAB-10] Route Mark: WLAN1: Untuk traffic dari 192.168.x.0/24, WLAN2: Untuk traffic dari 172.16.x.0/24
[LAB-11] Route Mark :WLAN1: All other traffic, WLAN2: Web only
[LAB-8] Routing – Scope
Routing Type
Kita bisa melakukan blok untuk dst-address tertentu menggunakan static route :
1. Blackhole
2.Prohibit
3.Uncreachable
Ketiga tipe di atas tidak membutuhkan IP Address gateway
[LAB-9] Pref-Source
[LAB-10] Route Mark: WLAN1: Untuk traffic dari 192.168.x.0/24, WLAN2: Untuk traffic dari 172.16.x.0/24
[LAB-11] Route Mark :WLAN1: All other traffic, WLAN2: Web only